Cerita Sex Adek Bidan Sayang Jago Goyang
Teddy seorang perawat yang baru berpacaran dengan Intan (Bidan Baru) rela kerja double shift demi bisa berduaan dengan Intan. Dikala bidan dan pasien sudah tertidur Teddy mengambilkesempatan itu untuk berbuat mesum dengan intan dikamar pasien yang kosong. Filmbokepjepang.com
Aku adalah seorang perawat di salah satu instansi. Aku menekuni bidang ini sudah 5 tahun lamanya sejak lulus dari akademi keperawatan. Wisuda kemudian langsung bekerja di sini, panggil saja namaku Teddy usiaku 28 tahun. Usia yang sudah matang dalam hal kedewasaan. Aku dikenal sebagai pegawai yang santun dan ramah.
Karena pekerjaanku berkomunikasi langsung dengan manusia aku dituntut setanggap mungkin dengan keadaan pasien yang datang. Kebetulan aku baru 1 tahun ini di rawat inap dalam arti pekerjaanku di sift pagi siang maupun malam. Sebelumnya aku bekerja di rawat jalan yang hanya pagi saja aku bekerja. Kini sudah dirolling aku tidak masalah karena aku menikmati setiap pekerjaanku.
Apalagi aku masih bujang harus lebih terampil dan menerima segala perintah atasan. Didalam percintaan aku ini termasuk cowok yang agresif. Banyak karyawan disini yang masih lajang aku juga berani menggoda. Ya namanya manusia pengenlah punya pacar biar ada yang merhatiin. Namun sayang setiap kali dekat dengan karyawan ada saja halangannya.
Kalau udah deket trus tiba-tiba ditinggal nikah. Ada yang Cuma jadiin aku selingkuhan. Kalau masalah pekerjaan sih nomor satu selalu dapat banyak pujian. Tetapi kalau urusan cinta banyak juga teman yang menertawakanku. Kadang aku berfikir mungkin aku terlalu mengejar dan agresif dengan lawan jenis. Pernah nih deketin cewek akunya cuek dia malah semakin menghindar.
Giliran aku agresif banyak sekali halangan dalam berhubungan. Usia 28 angka yang sudah layak untuk mencari pendamping hidup. Aku harus terus bersabar untuk mendapatkan seorang wanita idaman. Aku bekerja 5 tahun di instansi ini akupun memiliki cerita dewasa yang sangat indah dengan karyawan baru. Dia adalah Intan, seorang bidan yang baru saja masuk sebagai karyawan baru.
Waktu itu aku sift pagi dan Intan si bidan cantik itu juga sift pagi sama sepertiku. Aku sempat bengong ketika dia mengajakku berjabat tangan. Dia berkenalan, tangannya halus putih bersih. Tinggi badannya sekitar 159cm dan menggunakan jilbab. Badannya langsing paling berat badannya hanya 45kg tapi payudaranya besar ukuran bra mungkin 36A.
Cantik putih dan sexy idaman semua pria termasuk aku. Aku tak berhenti memandanginya sekarang dia satu sift dengan aku. Saling berkenalan dia anaknya pendiam , aku terus yang harus memulai kata-kata. Sehingga aku kehabisan kata-kata untuk ngobrol dengannya. Setiap kali ada pasien datang aku mengajarinya untuk memasang infus atau tindakan yang lainnya.
Awal bulan aku lihat jadwal jaga piket , seperti yang aku harapkan banyak bertemu dengan Intan.
Seneng sekali rasanya jika tidak bisa bareng aku pasti tukeran jaga biar bisa ketemu intan setiap hari. Aku juga memberanikan diri untuk tanya bbm/no WA nya. Sesekali aku iseng bbm atau WA dia mengingatkan untuk berangkat piket supaya tidak terlambat. Filmbokepjepang.com
Masih saja cuek denganku, aku terus berusaha memperhatikan via HP. Kalau pas sift bareng sih aku cari-cari perhatiannya terus. Aku selalu mengajari berbagai macam cara keperawatan pada pasien. Dia kan bidan tetapi teknis nya kita sama. Soalnya di rawat inap jadi pasien apapun bisa ditangani. Kecuali kalau persalinan aku tidak bareng dengannya.
Satu dua bulan jadwalnya asyik sekali berduaan terus apalagi kalau malam hari. Jaga bertiga satunya tidur tinggal aku sama Intan aja. Lama-lama dia membuka hati untukku, aku nggak peduli dia suka telfon-telfonan dengan cowoknya. Kabarnya sih udah punya cowok, namun aku tak patah semangat. Aku terus berjuang karena banyak bertemu denganku ketimbang dengan cowoknya.
Jadi lebih bisa memerhatikan Intan setiap saat. Pertemanan yang berjalan selama 3 bulan dia mau membalas pesanku. Malam kita bertemu ntar paginya kita pulang samapi rumah saling menghubungi. Dan pada akhirnya dia jatuh kepelukanku, setiap saat minta di telepon untuk bagunin atau sekedar mengingatkan makan. Senangnya perjuanganku tidak sia-sia.
Intan semakin hari respeck denganku dia bbm aku setiap saat. Bulan ke empat kita banyak dipisahkan pada jadwal jaga. Namun aku tidak sedih justru aku senang kan bisa buat dia kangen sama aku. Kalau aku pagi dia siang , operan jaga pasti bertemu dengannya. Aku hingga sore hari nungguin dia jaga, sengaja biar dia ngerasa aku memperhatikan dia. Filmbokepjepang.com
Aku taruhkan segala keluh kesal capekku untuk Intan. Apapun aku lakukan asal dia mencintaiku. Hingga aku menembak dia mengatakan bahwa aku sayang cinta sama dia. Dia pun membalas cintaku , kita saling perhatian. Kalau manggil aku dengan sebutan “abang” dan aku memanggil dia dengan sebutan “adek”.
Romantic sekali aku dengannya, kalau aja setiap hari bisa satu sift seperti 3 bulan yang lalu. Tak ku biarkan Intan capek seharian bekerja. Biar aku yang menyelesaikan dan dia hanya duduk manis saja menulis laporan. Singkat cerita, aku memiliki pengalaman dengan Intan. Khususnya tentang cerita mesum yang aku lakukan dengan Intan di ruang pasien yang kosong.
Kala itu aku piket siang dan Intan piket malam. Aku sengaja tidak pulang aku kerja double shift biar bisa satu sift sama dia. Malam itukami jaga bertiga, aku Intan dan Yuni lita jaga stay bertiga malam itu. Dengan jumlah pasien 5 orang, ruangan pasien ada ruang A-D kebetulan ruang D kosong tidak ada pasien.
Yuni tampaknya sudah mengetahui apa maksudku yang ingin berdua dengan Intan. Yuni tidur awal,
“mas Tedy kamu ingin berduaan sama Intan kan sebagai upah tutup mulutnya kalian berdua jaga aku mau tidur capek solanya ….”
“hmmmm…kamu tau aja sih Yun, udah saja tidur aja kamu…”
“oke deh selamat bermalam dengan kekasih hati ya mas…”
“siippp deh….”
Yuni tarik selimut dan tidur di kamar jaga khusus untuk perawat. Aku mendekati Intan yang asyik mainan HP,
“ngapain sih dek, HP terus ya dari tadi…”
“nggak papa kok bang…” jawabnya dengan halus.
Kita cek infus semua pasien yuk biar nanti malam kita jaganya bisa enak nggak keganggu pasien. Aku dan Intan mengelilingi bed pasien ada yang habis aku ganti jadi sampai pagi kita aman. Pekerjaan selesai semoga tidak ada pasien baru yang datang kemari. Obrolan hangat dimulai aku berhadapan dengan dia. Layaknya pasangan muda yang sedang asyik ngobrol dengan kekasihnya.
Aku pegang tangannya yang halus aku elus, lembut sekali tangan Intan. Intan tipe orang yang manja setiap ucapan dia aku bisa makin gemes aja. Kalau malam hari kebanyakan perawat atau bidan jaga sering membuka jilbabnya. Aku lihat Intan kebelakang dia membuka jilbab dan aku lihat Intan sangat cantik saat itu. Lehernya putih mulus pengen rasanya cipok tu leher sampai memerah.
Aku melihat dia sambil tanganku meremas penisku. Sepertinya aku semakin horny aja melihat leher Intan yang terbuka lebar di depan mataku. Baju yang berkacing rapat itu paling atas kok ya di buka kancingnya. Malam yang semakin mencekam ini sepertinya sudah tersetting dengan rapi. Tinggal rayuanku aja yang bisa meluluhkan hati Intan.
Pikiranku sudah tidak focus yang aku inginkan hanyalah mesum semata. Tepat jam 12 lebih 10 menit, aku merasa kedinginan sekali. Aku ajak Intan berpacaran ke ruang jaga D itu. Tepatnya ada 2 bed kosong diruangan itu,
“yukk..kita mojok dek…”
“kemana bang?”
“keruang D tuh kan kosong disini nggak nyaman sekali…”
“iya deh bang…”
Aku berjalan bergandengan seakan dunia milik kita berdua. Udah sepi pasien tertidur lelap tidak ada yang rewel. Aku masuk ke ruang jaga dan mengunci pintunya. Intan diam aja dia mungkin sudah mengerti apa maksud aku. Aku duduk berdua di bed pasien, kita saling memandang. Lampu kita matikan gelap-gelapan deh kita berdua.
Aku terus memandanginya kemudian aku tarik wajahnya mendekati aku. Intan memendam rasa denganku, dia malah yang nafsu duluan. Dia menciumiku dengan penuh gairah. Mulutku dia kulum nikmat sekali, lidahnya bergelumat di dalam mulutku. Saling menikmati indahnya malam ini berdua. Tanganku memeluk erat tubuhnya sambil terus meraba.
Bibir Intan yang tipis ciumannya yang sangat lembut membuat gairah seakantumbuh secara perlahan. Tak ku biarkan lehernya terbuka tanpa aku belai dan cium. Bibirku menciumi leher Intan yang terbuka lebar. Nafas hangat keluar dari mulutku seakan menambah gairah kita berdua,
“mm…bang,….aaaahhh…geli…..”
“tahan dulu ini baru leher belum yang lainnya sayang…..”
“aaaaa…aaahhh….bang……”
“jangan berisik sayang, nanti ada yang denger tahan dulu biar makin nikmat”
Dia tipe orang yang mudah risih jadi sekalinya dibelai langsung mendesah nikmat. Aku membuka kancing baju Intan dia diam saja. Aku lepaskan bajunya aku lihat payudara Intan memang terbukti kemontokannya,
“besar sekali sayang tetekmu…”
“iyalah bang, ukuran bra adek 36A..”
Benar apa dugaanku selama ini ukurannya tepat sekali dengan perkiraanku. Aku meremas payudara Intan dengan kedua tanganku. Dia terbaring di bed aku semakin leluasa menikmati payudaranya yang segar itu. Aku remas terus sampai tubuhnya terus bergerak merasakan kenikmatan. Aku buka pengait branya dan payudaranya seperti pepaya yang menggantung dipohon.
Aku terkam dengan kedua tanganku. Aku putar putting susunya terus aku putar. Putting yang awalnya kecil itu menjadi sangat besar. Menonjol berwarna kecoklatan,
“aaaakkkhhh bang….aaaaaakkkhh…..ooohhh….aaaahhhh…..”
Kedua tanganku menikmati putting susunya, aku putar-putar terus sampai Intan lemas. Penisku yang mulai membesar itu mengenai celanaku rasanya penuh. Aku melepas celanaku dan bajuku, sekalian aku telanjang. Intan melihat penisku yang menengang besar sekali. Di dalam kegelapan dia pun bisa meraih penisku. Dia remas dan dia pegang penisku,
“nikmat sayang, aaaaahh….aaakkkhh……….”
Aku berlanjut dengan payudara Intan, aku menjilati putting susunya. Putting yang sudah membesar aku jilati dengan penuh kegairahan. Kemudian aku masukkan ke dalam mulut, aku tarik dan aku emut putingnya,
“aaawww…
aaaakkkhh….aaaahhh…terus bang….aaaaaahhhh…..”
Dia meminta ku untuk terus mengulum putting susunya. Sungguh kenyal payudara Intan kala itu. Aku sedot lama sekali,
“ssshhh…aaaaahhh….nikmat di sedot bang….aaaaaaahhh..aaaahhhh sedot terus bang….aaaahhh…….”
Kanan kiri aku nikmati secara bergantian sehingga Intan terkapar lemas. Dia memejamkan mata dan aku melepas celana Intan. Aku buka celana dalamnya, memekny aputih bersih seperti artis bokep korea. Tak ada hitam sedikitpun. Memeknya besar dengan sedikit bulu kemaluan yang menempel di memek Intan. Aku kembali ke atas menjilati seluruh tubuh Intan.
Aku buka kaki Intan lebar agar aku mudah untuk menikmatinya. Dia mengangkang aku bersiap untuk menikmati memeknya. Intan sepertinya udah lincah dan paham tentang gaya sex. Aku lihat dia tak ada penolakan sama sekali. Entahlah yang penting aku bisa menikmati Intan seutuhnya. Walaupun nantinya bukan jodohku yang penting aku sudah pernah merasakan tubuh Intan.
Kakinya yang mengangkang lidahku bersiap untuk menjilati selakangannya. Aku jilat selakangan dia kanan kiri,
“aaawww…aaaaahhhh….geli bang….aaaaahhh…nikmat…….”
Terus aku jilati sampai ke memeknya, jemariku membuka bagian demi bagian. Aku buka satu persatu, lidahku menjulur menjilati hingga tubuh Intan mengejang kuat. Lidahku berkelana di memekk Intan, Intan terus mendesah dengan keras,
“ooohhh…..ooohhh….aaaaaahhhh…..aaakkkhhh…….”
Penisku yang semakin membesar nggak tahan pengen cepet dimasukin ke dalam memekknya,
“bang..aku emutin sini … aku buat nikmat abang deh….” Ucap Intan.
“iya sayang….”
Posisi seks berubah awalnya Intan di bawah kini dia beraksi. Aku terbaring penisku menegang besar sekali. Dengan cepat dia menjilati ujung penisku, lidahnya bergoyang. Turun ke bawah dia terus menjilati seluruh bagian penisku,
“aaahh…aaahhh….nikmat sayang….ooohh…aaahhhh…..”
Sungguh Intan memang sangat pandai dalam bermain seks. Dia terlihat diam dan lugu namun ketika di ranjag dia seperti macam betina yang sangat ganas. Dia kulum penisku kuat dia emut dan tarik ke dalam mulutnya. Tangannya tidak diam begitu saja dia mengocok penisku biar makin nikmat,
“ooooooooohhhh sayang….aaaahhh…..enak sekali….ooohhh…….”
Kuluman penis itu sangatlah nikmat, penisku yang besar bisa masuk seluruhnya ke dalam mulut Intan. Dia sedot dan lepaskan kemudian kocokan penis itu terasa seperti sperma ku mau keluar,
“ssshh..aahh..ssshhh…aaaahhh…aahhhh…” rintihku.
Tanganku juga meremas-remas payudara Intan yang terbuka lebar. Aku bergantian posisi kembali seperti semula, aku gesek-gesekkan penisku dengan memek Intan. Dadaku menempel di dada Intan semua kenikmatan saling bergesekan dengan nikmat. Memek Intan basah seperti mengeluarkan cairan banyak sekali,
“bang kayak mau pipis nih….”
“pipisin aja sayang….”
Dia keluarkan cairan itu hangat sekali mengenai penisku. Aku coba bangkitkan kembali gairah Intan dengan mengulum putting susunya kembali. Aku sedot putting susunya dia bergerak dan gerakan itu seirama dengan gesekan penis serta memek Intan. Aku coba memasukkan penisku ke dalam memek Intan. Aku putar ujungnya biar masuk perlahan di dalam lubang kenikmatan itu.
Perlahan aku tekan dan masuklah penis itu ke dalam,
“sssllleeeebbbb….sssllleeebbbb….aaaaaaakkkkhh……”
Mudah seperti jalan tol, memang dia sudah tidak perawan lagi. Penisku yang besar mampu menembus memeknya. Seluruh batang penisku masuk ke dalam memek Intan. Aku tekan penis itu keluar masuk dengan tekanan yang sangat keras,
“aaakkkhh…aaaaaakkkkkkhhhhhhh….aaaaahhhhh…….”
Intan terus menggeliat merasakan goyangan penisku di dalam memeknya. Aku tak ingin melepaskan penisku, aku goyangkan terus di dalam memeknya. Dia seakan mengimbangi gerakanku, dia mengangkat pantatnya dan sedikit dia goyangkan. Ketika dia membalas gerakanku dengan berbagai macam perlawanan justru itu sangat nikmat sekali,
“ooohhhhhhh……aaaahhhhh……ooohhhh…….”
Penisku menusuk-nusuk ke dalam memekknya seakan mentok masuk ke dalam. Intan terus merintih merasakan kenikmatan itu. Putting susunya aku jilati dan aku emut biar makin bergairah,
“bang ganti posisi seks dong, aku nungging ya bang….”
“ya sayang nungging aja yang….”
Benar-benar bidan satu ini sangatlah binal, dia nungging dan aku memasukkan penisku dari belakang. Aku masukkan kembali, dia tampak merasakan kenikmatan. Aku tusuk-tusuk hingga dia lemas. Posisi nungging buat aku pengen mengeluarkan sperma,
“yang…mau keluar nih….”
“jangan dulu bang adek baru ngerasain nikmat nih….”
“balikkan badanmu sayang dan buka mulutmu lebar….” Ucapku dengan nafas ngos-ngosan.
Intan terlentang dan membuka mulut dengan lebar. Penisku mengeluarkan sperma dan aku masukkan ke dalam mulutnya,
“cccrrrrrrrooooottttt….cccccccccccccrrroooooottt…ccccrrrroooottttttt…….”
Spermaku keluar banyak dan kental Intan menelannya . Aku lihat dia tidak jijik dengan spermaku, bahkan yang masih menempel di penisku dia jilati hingga tak tersisa. Kita pun berpelukan setelah saling menikmati. Itulah kisahku mesum dengan Bidan Intan yang binal dan sexy. Yang awalnya aku kira lugu justru terlihat liar saat di bercinta bersamaku. Sekian.